![]() Begitu juga dengan asupan makanan (p=0,000) dengan hasil r=612 maka asupan makanan mempunyai hubungan cukup kuat dan berkorelasi. Status gizi (p=0,032) dengan hasil r= 0,283 maka status gizi mempunyai kekuatan hubungan cukup kuat dan berkorelasi. Hasil analisis korelasi diperoleh nilai r= 2,64 maka tingkat ekonomi mempunyai kekuatan hubungan cukup kuat dan berkorelasi. Hasil analisis korelasi menggunakan uji pearson diperoleh hubungan yang signifikan antara tingkat ekonomi, dengan motorik halus (p=0,045). ![]() Uji statistik menggunakan Pearson yang dilakukan di Desa Bulu Sukoharjo. Perkembangan motorik halus menggunakan KPSP. Tingkat ekonomi keluarga dengan standar UMK. Status gizi dengan mengukur tinggi badan / berat badan berdasarkan tabel Z-Score. Pengumpulan data menggunakan jumlah kalori dalam bentuk AKG, recall 2x24 jam. Jenis penelitian observasional analitik cross sectional menggunakan proportional random sampling dengan jumlah 58 responden. ![]() Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara tingkat ekonomi keluarga, asupan makanan, dan status gizi dengan perkembangan motorik halus di Desa Bulu Kabupaten Sukoharjo. ![]() Dampak dari kekurangan gizi adalah terganggunya pertumbuhan dan perkembangan balita. ABSTRAK Kekurangan gizi pada balita masih menjadi masalah di Indonesia. ![]()
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |